pengertian jerami

Dalam hal ketersediaan pakan di pedesaan, jerami adalah sumber pakan yang paling banyak di jumpai, sehingga fokus kita adalah pada jerami tersebut. Jerami pada tanaman padi banyak sekali mengandung unsur nitrogen. Jerami padi merupakan sumber pupuk organik yang tersedia langsung di lahan pertanian. Mengembalikan jerami ke lahan tanaman adalah sama dengan memberikan pupuk ke dalam tanah. Dalam jerami mengandung banyak sekali unusr nitrogen karena sepertiga unsur nitrogen yang terserap tanaman padi tertinggal pada jerami. Ada berbagai macam cara dalam menangani jerami padi. Pertama, jerami langsung ditebarkan ke atas lahan kemudian dibajak sehingga jerami bercampur dengan tanah. Atau mengolahnya dahulu menjadi kompos. Dalam jerami setiap 1,5 ton atau setara dengan 1 ton gabah kering mengandung 9 kg nitrogen, 2 kg Fosfor, 25 kg Silikat, 6 kg Calsium, dan 2 kg Magnesium. Penggunaan jerami selain untuk dikembalikan ke dalam tanah sangat merugikan.
Pembakaran jerami adalah sesuatu yang tidak benar. Pembakaran jerami menyebabkan hilangnya 93% unsur nitrogen dan kalium sebesar 20%. Jika jerami ditimbun di pinggir sawah menyebabkan proses penguraian menjadi lambat. Cairan yang dikeluarkan timbunan jerami akan mematikan tanaman di sekitarnya. Timbunan jerami juga dapat menjadi sarang tikus. Dengan mengembalikan jerami akan mengembalikan unsur fosfor, besi, dan juga sulfur dan seng. Cara pengembalian jerami ke lahan adalah dengan membenamkan pada lahan pertanian satu bulan menjelang tanam. Hal ini untuk menghindari proses penguraian jerami yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Dengan pembenaman jerami ketersediaan unsur hara dalam tanah akan meningkat. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam memproses pemendaman jerami yaitu penyebaran memerlukan tenaga, menyulitkan pengolahan dan dapat terjadi, menjadi sarang serangga.

Read More..

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK DALAM MENGATASI KEKURANGAN PUPUK ANORGANIK

Dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah dan mengatasi merosotnya mutu lahan sekaligus menutupi kekurangan terhadap pupuk an organik (pupuk pabrikan) pada lahan perkebunan dapat dipergunakan pupuk organik (kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan lan-lain). Pupuk organik dapat diperoleh dari usaha pertanian sendiri (jerami), dari usaha peternakan, limbah pabrik dan limbah kotor/rumah tangga. Penyediaan pupuk organik dapat dilakukan oleh masyarakat tani sendiri, dan ini akan menambah lapangan kerja baru disamping usaha taninya sendiri.
Pupuk organik mempunyai fungsi yang penting yaitu untuk menggemburkan lapisan tanah permukaan (tap soil) meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air, yang keseluruhannya dapat meningkatkan kesuburan tanah pula. Kadar mineralnya memang rendah dan masih memerlukan pelapukan terlebih dahulu sebelum dapat diserap oleh tanaman. Namun demikian menfaatnya cukup besar, sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut : 1 Hektar tanah pertanian diberi pupuk organik (kotoran ternak ayam) sebanyak 1.000 kg, berarti telah mengandung 40 kg N, 32 kg P2O5 dan 19 kg K2O. Kadar unsur hara sama dengan nilai : 2 Kw ZA, ± 2/2 Kw Tripelfoofat dan 1/3 Kw ZK. Dengan demikian maka dalam usaha mengadakan Zat Hara bagi tanah yang telah diberikan pupuk kandang seperti di atas, maka pemberian pupuk organiknya dapat dikurangi dengan perhitungan sejumlah tersebut bagi keperluan pemupukan 1 Hektar tanah.
Beberapa Pengertian Umum dari jenis Pupuk Organik :
a. Kompos adalah merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah/seresah tanaman dan adakalanya pula termasuk bangkai binatang
b. Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih muda terutama yang termasuk famili Leguminosa, yang dibenamkan ke dalam tanah dengan maksud agar dapat meningkatkan tersedianya bahan-bahan organik dan unsure-unsur hara bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang diusahakan.
c. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran ternak.

Read More..
 

Mhabibie's web | Mhabibie's BLog